Thursday, August 29, 2013

Tips Memilih Keramik

Lantai yang indah menjadi dambaan setiap pemilik rumah. Nilai estetis suatu lantai memberikan tampilan indah sesuai tuntutan trend. Tuntutan ini akan dapat terjawab bila tepat memilih keramik. Ini disebabkan di pasaran ditawarkan beragam jenis, motif, warna, ukuran, kualitas, dan merek produk keramik. Oleh karena itu, kesalahan memilih keramik akan berakibat pada pembengkakan biaya karena harus dibuat ulang atau mungkin juga penyesalan bila akhirnya tidak ada perbaikan. Selain itu, pemilihan yang tepat juga akan mempengaruhi daya awet, kenyamanan, dan tampilan. Untuk itulah, pemilihan produk keramik menjadi kegiatan penting yang harus dirancang dan direncanakan sebelumnya. Misalkan saja direncanakan akan dipasang keramik untuk lantai kamar mandi, tetapi keramik yang dibeli berpermukaan licin. lni jelas salah karena untuk kamar mandi sebaiknya memiliki permukaan kasar. Penyebabnya karena kamar mandi sering basah. Bila lantainya licin maka pengguna kamar mandi kemungkinan akan terjatuh akibat terpeleset. Dalam hal ini adapun beberapahal yang perlu anda perhatikan sebelum membeli keramik yaitu :

  1. Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam memilih keramik adalah pertimbangan fungsi, berdasarkan dengan fungsi, keramik dibagi menjadi 2, yaitu keramik dinding dan keramik lantai. Keduanya mempunyai spesifikasi yang berlainan. Keramik lantai umumnya mempunya daya serap air yang rendah, tahan terhadap gesekan dan lebih kuat, mengingat beban yang besar serta gesekan dari fungsinya nanti.
  2. Yang kedua adalah tampilan fisik. Tampilan fisik merupakan awal dari suatu pandangan sehingga dapat dipastikan corak dan warna yang akan dipakai. Dari tampilan fisik ada tiga penggolongan ubin keramik, yaitu ubin keramik dekoratif, ubin keramik embossed, dan ubin keramik polos.   Ubin keramik dekoratif paling digemari saat ini. Ubin keramik dekoratif ini muncul di pasaran dengan beragam motif seperti marmer, kayu, granit, dan batu alam. Ubin keramik embossed memiliki permukaan tidak rata yang umumnya dipasang di luar atau di kamar mandi. Sementara ubin keramik polos atau tanpa corak memiliki permukaan yang mengilap ataupun tanpa kilap (doof). Perbedaan polos dan embossed lebih ditekankan pada posisi, yaitu polos (plain) dan embossed (permukaan tidak rata). Ketiga perbedaan tadi lebih ditekankan pada posisi atau letak keramik akan ditempatkan. Secara umum keramik yang beredar di pasaran adalah keramik dengan permukaan doof (tidak mengilap atau tidak licin) dan mengilap atau licin. Untuk keramik licin umumnya tidak bertekstur. Sementara ukuran keramik sering dijumpai di pasaran adalah ketebalan 5-10 mm dan ukuran sisi-sisi 60 cm x 60 cm, 45 cm x 45 cm, 30 cm x 30 cm, dan 20 cm x 20 cm (untuk lantai). Sementara untuk ukuran dinding pada umumnya menggunakan 30 cm x 30 cm, 30 cm x 20 cm, LL 20 cm x 20 cm, dan 20 cm x 10 cm.
  3. Yang ketiga adalah karakter. Pada saat akan memilih keramik agar sesuai dengan ruangan yang akan dilapisinya maka kecermatan dalam memilih jenis produk akan mempengaruhi tampilan. Ada tiga faktor utama yang akan membentuk karakter sebuah ubin keramik, yaitu warna, motif, dan ukuran. Warna terang, motif polos, dan ukuran besar akan menghasilkan suatu tampilan yang luas. Sementara warna gelap, motif polos, dan bercorak akan menghasilkan suatu tampilan yang eksklusif. Keramik dengan permukaan yang kasar dan tidak licin membuatnya lebih kuat terhadap gesekan sehingga sangat sesuai diletakkan di ruang luar atau di tempat umum.
  4. Yang keempat kualitas. Kualitas produk sangat tergantung pada kemurnian bahan yang sangat terkait dengan standar mutu bahan, kepadatan, dan hasil pembakaran. Selain ketiga faktor tersebut, hal lain yang perlu diperhatikan adalah permukaan yang tahan terhadap goresan dan keretakan, balk dasar ubin maupun permukaan atasnya. Sebagai contoh, ubin polos dan doof yang dipasang pada kamar mandi akan tetap utuh meskipun selalu terkena sikat pada saat kamar mandi dibersihkan. Selain itu, pemberian glasir pada permukaannya sangat mempengaruhi tampilan, khususnya tampilan fisik, serta memperkuat ketahanan terhadap muatan di atasnya maupun terhadap air, kecuali muatan di atasnya tersebut sangat berat atau melebihi dari bebannya.
  5.  Yang kelima harga. Para konsumen dituntut harus jeli memilih keramik. In' disebabkan di pasaran, variasi produk dan harga sangat beragam. Beberapa faktor yang mempengaruhi harga adalah warna, ukuran, motif, dan tekstur. Keempat faktor inilah yang dapat dijadikan acuan konsumen dalam memilih keramik. Harga yang lebih mahal merujuk pada warna lebih gelap, ukuran lebih besar, serta tektur dan motif lebih bervariasi. Sering kali ditemukan istilah KW1, KW2, dan KW3 pada keramik. Istilah KW1 adalah kualitas terbaik pada keramik, sedangkan KW2 dan KW3 adalah keramik yang terdapat cacat produksi seperti sebagian permukaan tidak rata, warna tidak rata, atau cacat-cacat lainnya. Perbedaan ini berpengaruh pada harga.



No comments:

Post a Comment